Sabtu, 01 November 2014

Apa yang Membuat Anda Belum Berhijab?


Allah Maha Pencipta yang paling baik. Tidak ada ciptaan-Nya yang kurang sedikit pun. Dia yang menciptakan langit, bumi, bintang dan segala hal yang ada di alam semesta ini. Semua makhluk bertasbih memuja-Nya, hanya saja kita tidak mengerti tasbih mereka. Ketika salah satu anak didik saya berkata dengan candaan kepada temannya, "Dia mah ciptaan Allah yang gagal". Seketika itu juga saya menegurnya karena dia tidak pantas mengatakan itu. Saya masih bisa memaklumi karena anak itu masih seusia anak SMP yang tidak berkata dengan ilmu. Allah menciptakan makluk dengan kuasa-Nya, tidak ada makhluk ciptaan Allah yang gagal. Dia menciptakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.

Manusia adalah makhluk Allah yang paling istimewa. Dengan rahmat-Nya, dengan keistimewaan manusia ini, Allah menundukkan semua makhluk-Nya untuk manusia. Langit, bumi, hewan, matahari, bulan, bintang, gunung, angin, dan makhluk Allah lainnya tunduk kepada manusia atas perintah-Nya. Sungguh sempurnanya manusia ini.

Manusia yang paling indah adalah perempuan. Dengan keindahannya, kaum Adam bisa tertarik kepadanya dengan sekali pandang, Masya Allah.
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (Q.S. Ali Imran [3] : 14).
Saya menganalogikan perempuan sebagai mutiara yang berada di dasar samudera. Sebagaimana mutiara, perempuan tentu mempunyai perhiasan yang patut dijaga. Apa itu? Aurat. Aurat bisa diartikan sebagai bagian tubuh yang tidak boleh atau diharamkan untuk dilihat. Sebagaimana kita tahu bahwa aurat perempuan itu mencakup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sebagai perhiasan yang sangat berharga, tentu aurat ini patut untuk dijaga, bukan begitu?

Bayangkan ada satu buah mutiara termahal di dunia yang tidak dijaga oleh keamanan, apa yang akan terjadi? Tentu mutiara itu akan hilang dicuri bukan? Begitu pula dengan aurat. Aurat yang tidak terjaga akan "dicuri" oleh pandangan para laki-laki yang melihatnya. Sebagai pemilik perhiasan berharga itu, maukah anda menjadi korban "pencuri"?

Tanggal 15 Oktober lalu saya mengunjungi sebuah mall dengan tiga sahabat saya. Setelah memarkirkan motor, kami berempat masuk ke kawasan mall tersebut. Astagfirullah, baru saja kami masuk, pandangan saya sudah "digoda" oleh perempuan yang tidak menjaga perhiasannya. Di area itu masih banyak perempuan yang membiarkan perhiasannya dicuri orang. Bahkan, ada perempuan yang merelakan dirinya untuk disentuh dan dirangkul oleh laki-laki yang bukan muhrimnya. Ada apa sebenarnya dengan muslimah di zaman ini?

Mutiara itu harus dijaga dengan ketat. Sungguh disayangkan jika masih banyak perempuan yang membiarkan perhiasannya "dicuri" oleh laki-laki. Jika mereka memahami, perhiasan yang tidak dijaga itu bisa mengundang dosa secara tidak sadar, baik bagi dirinya maupun orang lain. Sadarkah? Mengapa bisa mengundang dosa? Jangan biarkan perhiasan anda dicuri oleh laki-laki yang bukan muhrim. Tentu anda tidak mau menjadi "korban pencurian" bukan?

Islam mengajarkan kita untuk menutup aurat, apa manfaatnya? Tidak lain dan tidak bukan untuk melindungi perhiasan yang kita miliki. Selain itu, menutup aurat membuat kita mudah dikenal dan tidak diganggu. Jaminan ini sudah Allah sebutkan di dalam Al-Quran.
"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Ahzab [33]: 59).
Jika Allah yang menjamin, siapa yang bisa menghalangi?

Bagi anda (perempuan) yang sedang membaca tulisan ini, saya harap anda akan menjaga aurat anda dengan baik, entah cepat atau lambat. Ada beberapa "pengganjalan" bagi perempuan yang belum menutup auratnya, di antaranya :

Saya belum siap, saya belum baik.
Jika anda berkata seperti ini, saya akan bertanya kepada anda, kapan siapnya? Apakah anda tahu kapan kematian menjemput anda? Jika anda menunggu untuk baik, adakah kesempatan anda untuk menutup aurat?

Pakai jilbab saja sikapnya belum baik.
Menutup aurat itu adalah perintah Allah, sedangkan sikap tergantung dari diri sendiri. Yang sudah berhijab saja sikapnya masih belum baik, apalagi yang belum berhijab?

Tidak perlu berhijab juga tidak apa-apa, asal baik sikapnya.
Jika tidak menutup aurat itu tidak apa-apa, lantas mengapa Allah memerintahkan untuk menutup aurat? Bukankah perintah dan larangan Allah itu ada alasan dan makna tersendiri?
Sebetulnya masih banyak lagi ganjalan-ganjalan perempuan dalam mamulai dan masih bimbang dalam menutup aurat. Akan tetapi, tiga ganjalan di atas saya rasa sudah menjadi alasan yang umum di kalangan perempuan. Jika anda masih takut untuk menutup aurat (takut diejek, tidak percya diri, dsb.), harusnya anda lebih takut lagi bagaimana jika anda tidak menutup aurat. Semakin tertutup aurat maka akan semakin beradab, semakin beradab maka perhiasan anda semakin mahal. Berikanlah perhiasan anda kepada suami anda, karena dialah yang paling berhak atas anda, bukan orang lain.

Menutup tidak sama dengan membungkus. Tutup aurat anda, jangan memakai pakaian yang ketat sehingga membentuk lekukan-lekukan tubuh anda. Jika anda membungkus aurat dengan memakai pakaian yang ketat, itu sama saja dengan (maaf) telanjang. Jadi, gunakan pakaian yang menutup aurat anda, bukan membungkus. Tutuplah aurat anda dengan pakaian yang tidak ketat dan kerudung yang sesuai syariat (tidak ketat, tidak transparan dan menutupi dada), Allah menjamin jika anda menutup aurat, anda akan mudah dikenal dan tidak akan diganggu. 

Aurat perempuan itu seperti mutiara, harus dijaga baik-baik. Jadi, apa yang membuat anda belum berhijab?

Allahu A'lam.

Foto: Apa yang Membuat Anda Belum Berhijab? 

Allah Maha Pencipta yang paling baik. Tidak ada ciptaan-Nya yang kurang sedikit pun. Dia yang menciptakan langit, bumi, bintang dan segala hal yang ada di alam semesta ini. Semua makhluk bertasbih memuja-Nya, hanya saja kita tidak mengerti tasbih mereka. Ketika salah satu anak didik saya berkata dengan candaan kepada temannya, "Dia mah ciptaan Allah yang gagal". Seketika itu juga saya menegurnya karena dia tidak pantas mengatakan itu. Saya masih bisa memaklumi karena anak itu masih seusia anak SMP yang tidak berkata dengan ilmu. Allah menciptakan makluk dengan kuasa-Nya, tidak ada makhluk ciptaan Allah yang gagal. Dia menciptakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya.

Manusia adalah makhluk Allah yang paling istimewa. Dengan rahmat-Nya, dengan keistimewaan manusia ini, Allah menundukkan semua makhluk-Nya untuk manusia. Langit, bumi, hewan, matahari, bulan, bintang, gunung, angin, dan makhluk Allah lainnya tunduk kepada manusia atas perintah-Nya. Sungguh sempurnanya manusia ini.

Manusia yang paling indah adalah perempuan. Dengan keindahannya, kaum Adam bisa tertarik kepadanya dengan sekali pandang, Masya Allah.
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (Q.S. Ali Imran [3] : 14).
Saya menganalogikan perempuan sebagai mutiara yang berada di dasar samudera. Sebagaimana mutiara, perempuan tentu mempunyai perhiasan yang patut dijaga. Apa itu? Aurat. Aurat bisa diartikan sebagai bagian tubuh yang tidak boleh atau diharamkan untuk dilihat. Sebagaimana kita tahu bahwa aurat perempuan itu mencakup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sebagai perhiasan yang sangat berharga, tentu aurat ini patut untuk dijaga, bukan begitu?

Bayangkan ada satu buah mutiara termahal di dunia yang tidak dijaga oleh keamanan, apa yang akan terjadi? Tentu mutiara itu akan hilang dicuri bukan? Begitu pula dengan aurat. Aurat yang tidak terjaga akan "dicuri" oleh pandangan para laki-laki yang melihatnya. Sebagai pemilik perhiasan berharga itu, maukah anda menjadi korban "pencuri"?

Tanggal 15 Oktober lalu saya mengunjungi sebuah mall dengan tiga sahabat saya. Setelah memarkirkan motor, kami berempat masuk ke kawasan mall tersebut. Astagfirullah, baru saja kami masuk, pandangan saya sudah "digoda" oleh perempuan yang tidak menjaga perhiasannya. Di area itu masih banyak perempuan yang membiarkan perhiasannya dicuri orang. Bahkan, ada perempuan yang merelakan dirinya untuk disentuh dan dirangkul oleh laki-laki yang bukan muhrimnya. Ada apa sebenarnya dengan muslimah di zaman ini?

Mutiara itu harus dijaga dengan ketat. Sungguh disayangkan jika masih banyak perempuan yang membiarkan perhiasannya "dicuri" oleh laki-laki. Jika mereka memahami, perhiasan yang tidak dijaga itu bisa mengundang dosa secara tidak sadar, baik bagi dirinya maupun orang lain. Sadarkah? Mengapa bisa mengundang dosa? Jangan biarkan perhiasan anda dicuri oleh laki-laki yang bukan muhrim. Tentu anda tidak mau menjadi "korban pencurian" bukan?

Islam mengajarkan kita untuk menutup aurat, apa manfaatnya? Tidak lain dan tidak bukan untuk melindungi perhiasan yang kita miliki. Selain itu, menutup aurat membuat kita mudah dikenal dan tidak diganggu. Jaminan ini sudah Allah sebutkan di dalam Al-Quran.
"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Ahzab [33]: 59).
Jika Allah yang menjamin, siapa yang bisa menghalangi?

Bagi anda (perempuan) yang sedang membaca tulisan ini, saya harap anda akan menjaga aurat anda dengan baik, entah cepat atau lambat. Ada beberapa "pengganjalan" bagi perempuan yang belum menutup auratnya, di antaranya :

Saya belum siap, saya belum baik.
Jika anda berkata seperti ini, saya akan bertanya kepada anda, kapan siapnya? Apakah anda tahu kapan kematian menjemput anda? Jika anda menunggu untuk baik, adakah kesempatan anda untuk menutup aurat?

Pakai jilbab saja sikapnya belum baik.
Menutup aurat itu adalah perintah Allah, sedangkan sikap tergantung dari diri sendiri. Yang sudah berhijab saja sikapnya masih belum baik, apalagi yang belum berhijab?

Tidak perlu berhijab juga tidak apa-apa, asal baik sikapnya.
Jika tidak menutup aurat itu tidak apa-apa, lantas mengapa Allah memerintahkan untuk menutup aurat? Bukankah perintah dan larangan Allah itu ada alasan dan makna tersendiri?
Sebetulnya masih banyak lagi ganjalan-ganjalan perempuan dalam mamulai dan masih bimbang dalam menutup aurat. Akan tetapi, tiga ganjalan di atas saya rasa sudah menjadi alasan yang umum di kalangan perempuan. Jika anda masih takut untuk menutup aurat (takut diejek, tidak percya diri, dsb.), harusnya anda lebih takut lagi bagaimana jika anda tidak menutup aurat. Semakin tertutup aurat maka akan semakin beradab, semakin beradab maka perhiasan anda semakin mahal. Berikanlah perhiasan anda kepada suami anda, karena dialah yang paling berhak atas anda, bukan orang lain.

Menutup tidak sama dengan membungkus. Tutup aurat anda, jangan memakai pakaian yang ketat sehingga membentuk lekukan-lekukan tubuh anda. Jika anda membungkus aurat dengan memakai pakaian yang ketat, itu sama saja dengan (maaf) telanjang. Jadi, gunakan pakaian yang menutup aurat anda, bukan membungkus. Tutuplah aurat anda dengan pakaian yang tidak ketat dan kerudung yang sesuai syariat (tidak ketat, tidak transparan dan menutupi dada), Allah menjamin jika anda menutup aurat, anda akan mudah dikenal dan tidak akan diganggu. 

Aurat perempuan itu seperti mutiara, harus dijaga baik-baik. Jadi, apa yang membuat anda belum berhijab?

Allahu A'lam.

0 komentar:

Posting Komentar

 
D'Maiia's Diary シ Blogger Template by Ipietoon Blogger Template